MANOKWARI SELATAN – Pemalangan jalan trans Manokwari-Manokwari Selatan tepatnya di Kampung Warsui Timur, Distrik Ransiki menyebabkan kemacetan panjang. Akibatnya kendaraan dari dan menuju Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Teluk Bintuni terpaksa mengantri panjang lantaran pemalangan tersebut.
Kapolres Manokwari Selatan AKBP Tolopan T. Simanjuntak S.I.K,M.Si yang dikonfirmasi mengatakan pemalangan tersebut terjadi karena pihak keluarga merasa kecewa atas pemberhentian salah satu Kepala Dinas (FM) yang baru diketahui usai kegiatan pelantikan pejabat eselon II,III dan IV dilingkup Pemkab Manokwari Selatan (Mansel) yang dilakukan oleh Bupati Markus Waran Senin (22/8/2022).
” Pemalangan dilakukan karena adanya kekecewaan dari keluarga besar Pak FM yang diberhentikan dalam pelantikan yang berlangsung tadi pagi” ujar Kapolres.
Lanjut, Kapolres menjelaskan pihaknya
masih terus berkoordinasi dengan keluarga untuk bisa membuka palang agar tidak mengganggu pengguna jalan yang hendak melintas. Dikatakan Kapolres, tokoh masyarakar yakni Kepala Suku Hatam Ransiki juga turut membantu bernegosiasi agar pihak keluarga dapat membuka palang jalan.
” Kita sudah menghubungi Pak FM via telpon karena sedang berada di Manokwari dan beliau mengatakan sudah menerima keputusan pelantikan tersebut, namun dari pihak keluarga yang belum menerima sehingga masih dilakukan pendekatan dengan keluarga,”terangnya.
” Saat ini anggota satu pleton ada di lapangan untuk mengamankan pemalangan dan kendaaran bisa lewat perlahan satu lajur” sambungnya.
Selain di Kampung Warsui Timur, pemalangan dengan aalsan yang sama juga dilakukan warga di Kantor Distrik Momi Waren.
” Untuk yang pemalangan di Kantor Distrik Momiwaren juga alasannya sama, mereka palang di kantor distrik. Tetapi kami fokus yang di Warsui dulu karena ini fasilitas umum agar jalan bisa segera dibuka” tambahnya.

Kapolres Manokwari Selatan AKBP Tolopan Simanjuntak S.I.K, M.Si
Kapolres AKBP Tolopan Simanjuntak S.I.K,M.Si berharap warga masyarakat tidak melampiaskan kekecawaan kepada fasilitas umum seperti jalanan karena dapat mengganggu pengguna jalan, tetapi mengedepankan musyawarah untuk menyelesaikan persoalan.
” Mari kita dukung pembangunan daerah dengan tidak melakukan pemalangan jalan dan merusak fasilitas umum, kalau ada masalah kita kedepankan musyawarah untuk menyelesaikan persoalan” harapnya.

Perwakilan Keluarga FM saat bertemu dengan Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran.
Palang jalan tersebut akhirnya dapat dibuka sekitar pukul 20.00 WIT, setelah perwakilan keluarga FM bertemu dengan Bupati Markus Waran. (ACM)