Menu

Mode Gelap
Selama Ramadhan Jam Kerja ASN  Pemkab Manokwari Yang Berpuasa Dipangkas Jadi 7 Jam Saja Bupati Manokwari Keluarkan Instruksi THM Tutup Sementara Selama Ramadhan 34 Tersangka Kasus PETI Wasirawi Dilimpahkan Tahap II dan Diserahkan ke Kejari Manokwari Sambut Ramadhan 1444 H, Umat Beragama di Papua Barat Diimbau Jaga Ketentraman dan Toleransi Peringati Hari Nyepi Umat Hindu Di Papua Barat Diajak Selalu Wujudkan Kedamaian

PAPUA BARAT · 25 Jan 2023 21:41 WIT

Bertemu Wamendagri Pj. Gubernur Waterpauw Perjuangan APBD Papua Barat


 Pj. Gubernur Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw saat memaparkan tentang APBD Papua Barat Kepada Wamendagri.  *(foto : tim media Pj. Gubernur Papua Barat) Perbesar

Pj. Gubernur Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw saat memaparkan tentang APBD Papua Barat Kepada Wamendagri. *(foto : tim media Pj. Gubernur Papua Barat)

JAKARTA – Dampak pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Barat Daya berimplikasi pada pendanaan program dan kegiatan APBD Papua Barat. Hal ini menjadi poin penting Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si sampaikan pada rapat koordinasi dengan Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo, S.H., M.H, Selasa (24/1/2023) dipusatkan pada ruang Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri.

Pertemuan juga dihadiri pejabat dari Kementerian Keuangan, Kementerian PAN RB, Kementerian PPN/Bappenas, Badan Kepegawaian Negara. Dirinya menyampaikan kondisi keuangan, kepegawaian, dan isu-isu lain yang dihadapi Pemerintah Provinsi Papua Barat sebagai dampak DOB.

Seperti halnya sisi kepegawaian, dari 5000-an ASN sebagaimana lebih dari 50 persen di antaranya mesti pindah ke Papua Barat Daya. Akan tetapi yang terealisir pindah baru 99 orang. Sementara itu, belum berfungsinya DPR Papua Barat Daya, menyebabkan anggota DPR dari Dapil (Daerah Pemilihan) Papua Barat Daya hingga kini masih dalam naungan Provinsi Papua Barat. Hal ini membuat Kementerian Keuangan meminta Pemerintah Provinsi Papua Barat membuat Rancangan Anggaran Belanja dari enam kabupaten di Papua Barat Daya.

Kondisi ini tentu membuat tergerusnya pikiran dan tenaga perangkat Pemerintahan Provinsi Papua Barat, karena mesti juga memikirkan masalah klasik seperti stunting, busung lapar, dan  kemiskinan ekstrem dengan anggaran yang minim sebagai dampak pemekaran wilayah.

Karenanya, Penjabat Gubernur Waterpauw meminta agar kementerian terkait menimbang dan meninjau kembali Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Provinsi Papua Barat. Hal ini menjadi strategis agar bisa menunjang pergerakan pembangunan.

“Tentu Pemerintah Provinsi Papua Barat akan menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi, dan apapun keputusan dari Pemerintah Pusat, sebagai Pejabat Gubernur saya mengatakan akan menerima, menghormati, dan loyal,” Terangnya.

Poin yang dipaparkan mendapat apresiasi Wakil Mendagri, dan akan membawa permasalahan ini kepada Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin. Selain itu tentunya melakukan koordinasi dengan Kementerian lain terkait. (red)

 

*Sumber : Tim Media Pj. Gubernur Papua Barat

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Sambut Ramadhan 1444 H, Umat Beragama di Papua Barat Diimbau Jaga Ketentraman dan Toleransi

22 Maret 2023 - 17:18 WIT

Peringati Hari Nyepi Umat Hindu Di Papua Barat Diajak Selalu Wujudkan Kedamaian

22 Maret 2023 - 05:52 WIT

Kapendam XVIII/Kasuari : Terima Kasih 2022 “Good News Is A Good News”

21 Maret 2023 - 19:20 WIT

Kodam XVIII/Kasuari Siapkan Lahan Untuk Kodam Baru di Provinsi Papua Barat Daya

21 Maret 2023 - 12:48 WIT

Kapolda PB Lepas Personil Satgas Operasi Petik Bintang Mansinam 2023 Ke Maybrat

20 Maret 2023 - 17:22 WIT

Canangkan HKG PKK, Bupati Manokwari Minta 10 Program Pokok Terus Digalakkan

17 Maret 2023 - 15:18 WIT

Trending di PAPUA BARAT