MANOKWARI – Kunjungan kerja ke Manokwari, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia juga melakukan panen bersama di SP 1 Prafi dan terima aspirasi masyarakat untuk kemajuan pertanian di Manokwari, Sabtu (2/12/2023).
Panen bersama Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Harvick Hasnul Qolbi, turut didampingi Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere dan Bupati Manokwari Hermus Indou.
Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Harvick Hasnul Qolbi menyampaikan ketahanan pangan daerah sangat berpengaruh pada ketahanan pangan nasional. Apalagi pasca covid-19 banyak pengalihan dana untuk Kesehatan sehingga bidang pertanian kurang di perhatikan.
Berkunjung ke Kabupaten Manokwari dirinya melihat bahwa pemerintah daerah terus bergerak untuk menjadikan daerahnya sebagai lumbung pangan di Papua Barat kedepannya.
“Kita berharap kabupaten lain dapat menyusul. Kami minta dinas terkait proaktif baik Dinas Pertanian bahkan Perbankan dapat menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR), dengan harapan aspirasi yang diberikan dapat dilakukan maksimal”, ujarnya.
Dalam kunjungan ini, dirinya juga banyak bertemu dengan para petani dan mendengar keluhan yang disampaikan, mulai dari kurangnya pupuk, irigasi, harga beras, dan pemanfaatan lahan yang masih kurang optimal.
“Janji kami agar kita semua tetap tegak lurus dengan kebijakan Presiden, bagaimana membangun pertanian modern ini dapat terwujud, dan dibarengi dengan SDM yang dapat mengikuti jaman”, kata Wamentan.
Untuk mewujudkan kesejahtraan masyarakat, tentunya pemerintah daerah bersama dinas terkait dapat memastikan kendala terutama harga komoditi pangan terlebih beras, dimana dikatakan menjelang hari-hari besar harganya harus dapat dijaga.
“Hari besar seperti Nataru memang mengalami kenadala turun naiknya harga, sehingga yang harus di jaga yaitu jangan terlalu turun harganya. Pemerintah harus fokus ke daya beli masyarakat, jika kesejahteraan masyarakat sudah cukup, harga beras dan bahan pangan lainnya dapat mengikuti. Kita lebih fokus dalam kesejahteraan masyarakat”, pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Manokwari Hermus Indou menuturkan khusus ketahanan pangan di Manokwari dirasa dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga ketersedian pangan yang ada saat ini perlu di tingkatkan untuk dapat menjadi penyuplay bahan pangan ke daerah lain.
“Kondisi ketahanan pangan daerah di kabupaten Manokwari antara kebutuhan dan ketersediaan bahan pangan relatif stabil sampai dengan hari ini. Memang ketersediaan pangan kita khusus Manokwari cukup dan kita menjadi daerah penghasil yang bisa memberikan supply ke Kabupaten lain”, tuturnya.
“Ketahanan pangan kita di Manokwari akan tetap kita tingkatkan dengan meningkatkan produktivitas pertanian kita di sini, sehingga ketahanan pangan daerah khususnya di Manokwari dan Provinsi Papua Barat bisa terjaga tapi juga secara umum di Tanah Papua ini pun bisa terpelihara”, tambah Hermus.
Dikatakannya, potensi lahan untuk jenis tanaman pangan khususnya padi sawah dilaporkan sekitar 10.250 hektar namun yang sudah dikelola baru sekitar 1.227 hektar. Hampir 8.000 lebih hektar belum di optimalkan.
“Mudah-mudahan ke depan kolaborasi kita, sisa lahan yang belum kita optimalkan ini akan tingkatkan dan kita pastikan kalau 8000 hektar bisa menghasilkan semuanya, maka produksi beras kita di Kabupaten Manokwari dan bisa cukup dan kita bisa menjadi penyangga pangan di provinsi lain di Tanah Papua”, kata Bupati.
Dirinya menyampaikan kendala yang dialami dalam pertanian dimana kurangnya ketersedian pupuk, jaringan irigasi bahkan alsintan untuk pertanian. Sehingga diharapkan dari kunjungan Wamen Pertanian dapat memberikan solusi bagi para petani di Manokwari. (ACM_2)