MANOKWARI – Memperingati Hari AIDS Sedunia tahun 2024, tema yang diusung adalah “Hak setara untuk semua, bersama kita bisa” Sub tema: “Ayo Periksa HIV: Kerahasiaan Anda Terjaga” diangkat sebagai ajakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan dini HIV. Hal ini sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Alwan Rimosan saat diwawancara, Sabtu (30/11/2024).
Hingga tahun 2024, dilaporkan terdapat 3.432 kasus HIV di Papua Barat, dengan distribusi kasus tertinggi di Kabupaten Manokwari sebanyak 1.430 kasus, diikuti oleh Teluk Bintuni (709 kasus), Kaimana (708 kasus), Fakfak (417 kasus), Teluk Wondama (123 kasus), dan Manokwari Selatan (45 kasus).
Ia menjelaskan, Januari hingga November 2024, telah dilakukan 2.550 tes HIV, dan diketahui 540 di antaranya terkonfirmasi positif, dan sebanyak 508 orang telah memulai pengobatan dengan Antiretroviral (ARV).
“Kerahasiaan hasil pemeriksaan HIV dijamin sepenuhnya sesuai standar etika medis. Kami ingin mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini sebagai langkah awal pencegahan penularan dan memastikan pengobatan tepat waktu,” ujar dr. Alwan Rimosan
Peringatan hari AIDS sedunia yang diperingati setiap 1 Desember, bertujuan memperkuat komitmen bersama dalam mengakhiri epidemi HIV di Papua Barat. Pemeriksaan dan pengobatan dini menjadi langkah penting untuk mengurangi angka penularan.
Menurutnya sejumlah kegiatan akan dilaksanakan untuk mendukung upaya ini, termasuk layanan pemeriksaan HIV yang akan dilakukan di puskesmas dan beberapa kampung, dengan jaminan kerahasiaan bagi masyarakat yang ingin mengetahui status kesehatannya.
Penyuluhan di sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP, hingga SMA, bertujuan menghapus stigma terhadap orang dengan HIV (ODH). Penyebaran informasi dilakukan melalui leaflet, poster, dan media lainnya.
Pemeriksaan ini bertujuan mengevaluasi jumlah virus pada pasien HIV untuk memastikan efektivitas pengobatan yang dijalani.
Selain itu ia menyebut, kampanye besar akan diadakan pada 1 Desember 2024 pukul 15.00 di Pertigaan Haji Bauw Manokwari, dengan melibatkan LSM, tenaga kesehatan, dan masyarakat umum untuk meningkatkan kesadaran bersama.
“Selain pemeriksaan dan pengobatan, hal yang tak kalah penting adalah menghapus stigma terhadap ODH. Dengan pemahaman yang benar, masyarakat bisa menjadi bagian dari upaya mengakhiri HIV/AIDS di Papua Barat,” tutupnya.
Seluruh pihak diajak untuk terlibat aktif menjaga kesehatan, memberikan dukungan kepada mereka yang terdampak, dan membangun Papua Barat yang lebih sehat dan bebas HIV/AIDS. (ACM_3)