MANOKWARI – Sedikitnya Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Manokwari kerap mengakibatkan antrean panjang walau pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) disalurkan normal.
Hal tersebut diungkapkan Sales Branch Manager Rayon II Papua Barat Muhammad Bisma Abdillah, yang di temui di kantornya, Kamis (23/6/2022).
Ia mengatakan bahwa perharinya Pertamina menyalurkan BBM ke SPBU normalnya sebanyak 10 hingga 15 KL.
“Penyaluran BBM ke SPBU berkisar 10 hingga 15 Kiloliter untuk Pertalite dan Solar, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan BPH Migas pertahun yang kemudian diatur penyaluran hariannya,” ujar Bisma.
Menurutnya, antrean yang sering terjadi dikarenakan sedikitnya jumlah SPBU di dalam kota dengan volume kendaraan yang cukup tinggi.
“Kalau soal kecukupan pastinya cukup, namun kendaraan yang mengisi BBM subsidi Selalu berbarengan diwaktu yang sama ditambah lagi hanya ada 3 SPBU penyalur pertalite dan 2 SPBU pengisian solar,” katanya.
Bisma juga menyampaikan, peruntukan BBM subsidi yakni bagi masyarakat miskin dan kurang mampu, dalam pengawasannya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dan aparat penegak hukum. Alokasi BBM subsidi di wilayah Manokwari tahun 2022 untuk jenis Solar dan Pertalite masing-masing sebesar 7.500 KL. Mengingat peran pertamina, menurutnya hanya sebagai lembaga penyaluran BBM sampai pada SPBU.
“BBM subsidi dialokasikan untuk masyarakat ekonomi lemah, kami harapkan ada pengawasan juga yang dilakukan oleh Pemda dan Kepolisian agar sampai pada penerima yang tepat,” tutupnya. (ACM_2)