MANOKWARI – Bupati Manokwari Hermus Indou dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Manokwari Melianus Y. Wamafma membuka Rapat Koordinasi dalam pendataan awal registrasi sosial ekonomi (Regsosek) menuju data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat, di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (27/9/2022).
Bupati Manokwari Hermus Indou menyampaikan bahwa dua tahun terakhir upaya membangun Indonesia dan khususnya memajukan Papua Barat terkendala tantangan pandemi covid-19. Dalam rencana kerja pemerintah tahun 2021 dan 2022 dicetuskan tiga reformasi struktural
“Reformasi sistem kesehatan, reformasi sistem kebencanaan, dan Reformasi sistem perlindungan sosial yang menyeluruh bagi seluruh penduduk merupakan reformasi yang dicetuskan untuk perlindungan sosial bagi seluruh warga negara berdasarkan kerentanan agar memenuhi prinsip tepat sasaran, tepat waktu, mudah, akuntabel, dan responsif terhadap kondisi bencana’” tutur Hermus.
Bupati Hermus juga memaparkan prasyarat transformasi data menuju Regsosek dalam upaya perubahan penyediaan data sosial yang meliputi cakupan seluruh penduduk Indonesia, standar dan metodologi yang sama, pemutakhiran regular, mudah diakses dan dibagi pakaikan.
“Pendataan awal Regsosek akan menghasilkan data terpadu tidak hanya untuk program perlindungan sosial melainkan keseluruhan program yang dibutuhkan masyarakat untuk kebijakan pemerintah yang lebih terarah. Selain itu juga digunakan untuk kepentingan perencanaan dan evaluasi pembangunan’” ujarnya
Badan Pusat Statistk (BPS) Kabupaten Manokwari akan mengerahkan 392 petugas dalam Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 yang berlangsung pada 15 Oktober hingga 14 November 2022 mendatang.
Kepala BPS Manokwari, Melianus Y. Wamafma mengatakan, Ratusan petugas Regsosek ini terpilih melalui seleksi dan terlatih, dalam melakukan pendataan sensus penduduk di Manokwari dengan estimasi target pendataan sebanyak 67.458 kepala keluarga (KK).
“Di Manokwari ada 392 petugas, yang akan disebarkan di 9 Distrik, 9 Kelurahan, 173 kampung dan 1.108 satuan lingkungan setempat,” katanya.
“Setiap petugas lapangan mengerjakan 250 KK, dengan estimasi target pendataan sebanyak 67.458 KK, dengan selang waktu satu bulan dari tanggal 15 Oktober sampai dengan 14 November nanti,” lanjut Melianus.
Melianus merinci, total petugas yang terlibat pendataan awal Regsosek 2022 ini sebanyak 392, dengan rincian petugas pendataan lapangan (PPL) sebanyak 288, petugas pemeriksa lapangan (PML) sebanyak 76 orang, koordinasi sensus kecamatan (Koseka) 16 orang dan Instruktus daerah (Inda) 12 orang.
Badan pusat statistik sebagai lembaga dengan visi “penyedia data statistik berkualitas untuk indonesia maju”, telah diberikan tanggung jawab besar untuk melaksanakan pendataan awal registrasi sosial ekonomi (regsosek) menuju data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan pendataan akan dilakukan di seluruh indonesia, termasuk di Papua Barat pada 15 Oktober hingga 14 November 2022. (ACM_2)