MANOKWARI SELATAN – Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah terus berupaya meningkatkan herd immunity masyarakat terhadap covid-19 dengan mengelar gerai vaksin. Harapanya agar masyarakat bisa mendapat vaksinasi covid-19 baik dosis 1,2 dan booster.
Hal itu pun dilakukan Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Kesehatan yang menggelar vaksinasi covid 19 di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) selama 1 bulan terakhir ini. Namun sayangnya hal itu belum mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Mansel. Sebab para petugas vaksin masih kerap mendapat penolakan saat hendak melaksanakan vaksinasi.

Taufik Pelu, Staf Farmasi Dinas Kesehatan Prov. Papua Barat
Staf Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Taufik Pelu saat dikonfirmasi membenarkan jika Tim Vaksinator Provinsi Papua Barat telah membuka gerai vaksinasi covid-19 selama 4 minggu di Mansel dan pada Rabu kemarin sempat terjadi protes dari masyarakat saat berdampingan dengan stand pasar murah di Pendopo Kantor Bupati, sehingga kemudian hari berikutnya gerai vaksin dipindah kembali ke Panggung Gembira, Ransiki.
” Iya bersamaan dengan pasar murah, kami buka gerai di pendopo dan sempat ada protes masyarakat karena mengira harus vaksin baru boleh belanja, tetapi kami jelaskan itu tidak benar dan bagi mereka yang mau vaksin kami tetap layani” terang Taufik, Jumat (11/11/2022).
” Animo masyarakat di Mansel memang agak susah mungkin karena kejadian tempo hari jadi masyarakat masih takut vaksin. Tapi walaupun agak susah, kami selalu berusaha agar masyarakat semua bisa dapat vaksinasi” sambungnya.
Berkaitan dengan masih adanya penolakan vaksinasi covid-19, dirinya berharap selain Dinas Kesehatan Kabupaten, Pemda melalui Kepala Distrik dan Kepala Kampung juga dapat melakukan sosialiasi secara persuasif, agar masyarakat bisa menerima informasi yang benar sehingga tidak takut terhadap vaksin covid-19. Apabila masih mengalami kesulitan, maka bisa dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi sehingga diturunkan tim pendamping ke Kabupaten.
” Saya tahu teman-teman di kabupaten selalu melakukan sosialisasi untuk vaksinasi dan harapanya agar Kepala Distrik dan kampung juga demikian, karena masyarakat pasti dengarkan apa yang dikatakan oleh kepala kampungnya” ucapnya.
Taufik menambahkan tidak hanya Kabupaten Mansel yang mengalami kesulitan melaksanakan vaksinasi covid-19, tetapi juga di Kabupaten Tambrauw, Maybrat dan Sorong Selatan, sehingga cakupan di wilayah tersebut masih rendah.
Di Kabupaten Mansel sendiri cakupan vaksinasi belum mencapai 60 persen. Tercatat baru 25.515 orang yang mendapat vaksin terdiri dari dosis 1 sebanyak 10.528 orang (41,3%), dosis 2 sebanyak 6.963 orang (27,3%), dan dosis 3 (booster) sebanyak 2.555 orang (10%). Sedangkan nakes yang sudah mendapat vaksin booster kedua sebanyak 26 orang dari 163 jumlah tenaga kesehatan di Mansel.
” Untuk Mansel kita target bisa segera 80 persen cakupanya agar bisa mencapai herd immunity, dan beberapa hari ini kami buka tiga gerai di Oransbari, Ransiki,Momi Waren dan di kampung Hamawi sampai Kampung Gaya Baru, meskipun tidak banyak tetapi ada dan tentunya akan bertambah lagi ” imbuhnya.
Diketahui jumlah sasaran yang berhasil divaksinasi pada hari pertama sebanyak 26 orang dan hari kedua sebanyak 14 orang.
” Kebanyakan yang vaksin beberapa hari ini dosis 3 atau booster dan mereka rata-rata pegawai dengan tujuan hendak keluar daerah papua” pungkasnya. (ACM)