MANOKWARI – Dari 7.628 kasus malaria di Papua Barat tahun 2021, Kabupaten Manokwari merupakan yang paling banyak memberikan kontribusi sebanyak 4.169 (56%) kasus. Bupati Manokwari Hermus Indou menyampaikan pemerintah harus lebih maksimal dalam upaya eliminasi malaria di Manokwari.
“Upaya Pemerintah bersama masyarakat walaupun kita sudah berupaya untuk memerangi kasus malaria di Manokwari tetapi hasilnya belum maksimal. Pemerintah Manokwari berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di Manokwari, Kualitas Pelayanan dalam upaya mengeliminasi kasus Malaria di Manokwari”, ujarnya usai launching Gerakan Percepatan Malaria (Gemari), Senin (25/4/2022).
Peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS) sekaligus mencanangkan Gerakan Percepatan Eliminasi Malaria (GEMARI) di Manokwari sebagai komitmen pemerintah daerah Manokwari, bahwasanya Eliminasi menjadi sangat penting. Pemerintah Manokwari juga akan membuat strategi dalam penurunan angka malaria.
“Strategi pokok yang akan di lakukan kedepannya yaitu dengan memperkuat regulasi yang sudah kita kelurkan. Kelembagaan kita pastikan Dinas Kesehatan sebagai organisasi induk untuk penanganan masalah malaria di Manokwari bisa maksimal, bersama unit-unit layanan yang ada di tingkat lapangan harus di perkuat, begitu pula dengan sumber daya manusia”, tambahnya.
Dalam upayanya, Hermus menyebutkan bahwa pentingnya fasilitas dan SDM dapat mendukung Gerakan ini. Dirinya berharap malaria dapat menjadi muatan lokal di kurikulum sekolah agar siswa siswi mengenal dan mengetahui tentang penularan malaria.
“Kita pastikan soal fasilitas pelayanan kesehatan dan penyediaan obat secara berkala untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat, menjadi hal yang penting. Edukasi kepada masyarakat bisa dilakukan langsung kepada masyarakat melalui kader kesehatan maupun di persekolahan.” (ACM_2)