MANOKWARI– Setelah 6 bulan pasca terbakar pada Mei lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari meresmikan pasar sementara Wosi, Selasa (6/12/2022). Bupati Manokwari mengingatkan agar pedagang tertib dalam berdagang terutama melarang untuk tidak menjual BBM di area pasar darurat.
Bupati Manokwari Hermus Indou saat meresmikan pasar darurat Wosi menghimbau kepada seluruh pedagang agar tertib dalam berjualan nantinya setelah pembagian los. Dirinya juga melarang ada pedagang yang menjaul minyak tanah maupun BBM di area pasar, menghindari kejadian yang sama tidak terulang lagi.
“Setelah pasar sementara diresmikan, para pedagang diharapkan tertib terhadap aturan. Tidak menjual BBM di lingkungan pasar serta setiap pedagang dapat mengelola sampah”, ujar Hermus.
Bupati juga menambahkan bahwa pembagian los akan dilakukan dalam waktu kedepan dan akan mengutamakan pedaganag yang tempat jualannya terbakar pada Mei lalu.
“Pembagian los di pasar ini akan dilakukan oleh Dinas perdagangan, yang akan diprioritaskan kepada pedagang terdampak kebakaran. Satu minggu sejak diresmikan, Dinas perdagangan sudah dapat membagi lapak pasar kepada para pedagang terdampak kebakaran”, tambahnya.
Dalam laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari Tajudin, menjelaskan bahwa pada awal pengerjaan dilakukan penimbunan hingga memakan biaya sebesar Rp.1.180.654.000, yang dikerjakan oleh PT. Sasana Karya, lalu di lanjutkan dengan pembangunan konstruksi pasar.
Kebutuhan anggaran pengerjaan konstruksi pasar tersebut senilai Rp 13.819.349.000. Total anggaran pembangunan pasar sementara Wosi sebesar Rp.15.000.003.000 dengan massa pengerjaan selama enam bulan.
“Itu diluar timbunan. Angka ini kami sampaikan estimasi karena dalam kondisi bencana setelah selesai pekerjaan baru diaudit oleh tim audit. Bisa jadi berkurang bisa jadi bertambah sedikit,” kata Tajudin. (ACM_2)