MANOKWARI – Sejak tanggal 26 Februari pedagang pasar Sanggeng belum juga mendapat kepastian untuk pembagian lapak di pasar sementara, padahal sudah mengosongkan lapak jualan sejak instruksi Bupati Manokwari dikeluarkan, sehingga banyak pedagang yang rugi akibat tidak dapat berjualan.
Saat di temui di area pasar, salah seorang pedagang pasar Sanggeng, La Tamrin menyampaikan bahwa pasar Sanggeng sudah mulai di kosongkan sejak tanggal 26 Februari lalu.
“Tanggal 26 Februari pasar Sanggeng sudah dikosongkan oleh pedagang, kami berjualan di depan”, katanya.
Para pedagang juga belum mendapatkan lokasi berjualan di pasar sementara hingga hari ini, namun sebelumnya ada pertemuan yang menyangkut pembagian los bagi para pedang untuk mengisi 70 kios dan 500 hamparan yang sudah di janjikan.
“Kami di janjikan untuk peresmian di tanggal 26 namun ini sudah lewat. Hari ini penyampaiannya ada pembagian los di pasar darurat, namun untuk pindah belum ada informasi. Untuk pembagian juga belum di lakukan hingga hari ini, hanya ada informasi ada pertemuan untuk pembagian los untuk pedagang di pasar sementara”, jelasnya.

Salah satu pedagang pasar sanggeng, La Tamrin
Dirinya berharap agar pemindahan lapak pedagang ke pasar sementara dapat segera dilakukan, melihat banyak pedagang yang mengalami kerugian akibat lapak yang belum ada, sehingga belum bisa berjualan.
“Kalau bisa secepatnya karena banyak pedagang yang menganggur , tidak berjualan. Janjinya kemarin kami keluar dulu baru ada pembagian untuk los pedagang”, harapnya.
Senada dengan mama Papua yang berdagang di hamparan pasar Sanggeng berasal dari Pantura, dimana mereka juga mendapat pemberitahuan untuk pembagian los pedagang di pasar sementara. Namun hingga siang pertemuan belum terlaksana.
“Ada pemberitahuan untuk pertemuan hari ini, tapi ini belum jelas. Kami sudah dari pagi turun ke kota”, ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindag dan UKM Kabupaten Manokwari, Yan Ayomi enggan memberikan komentarnya saat dikonfirmasi wartawan perihal kepastian pemindahan pedagang pasar sanggeng ke pasar sementara.
Sebelumnya dalam pertemuan bersama para pedagang pasar sanggeng tanggal 15 Februari lalu, Bupati Hermus Indou menegaskan agar para pedagang mengosongkan area jualan paling lambat akhir Februari. Hal itu sudah dilakukan, namun mereka mengeluh karena setelah sepekan keluar hingga kini tak kunjung mendapat kepastian terkait pemindahan ke pasar sementara. (ACM_2)