Manokwari Selatan – Guna meningkatkan peran balai penyuluh pertanian (BPP) di Kabupaten Manokwari Selatan, Kepala Badan Penyuluh & Pengembangan SDM Pertanian Kementan RI, Prof.Dr.Ir.Dedi Nursyamsi,M.Agr melakukan kunjungan kerja ke kota coklat ini. Kuker tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Wempi Welly Rengkung, Kamis (17/6/2021) di ruang rapat Kantor Bupati.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Bupati Wempi Rengkung menyambut baik kedatangan rombongan Kaban PPSDMP Kementan RI sehingga bisa melihat langsung potensi sumber daya alam yang bisa dikembangkan maupun apa yang menjadi kendala para penyuluh dan SDM pertanian di Mansel.
” kami sangat mengapresiasi dan juga berharap kunjungan ini bisa memberikan masukan kepada Pemda dan juga penyuluh pertanian disini, apa yang perlu ditingkatkan agar potensi pertanian bisa dikelola secara maksimal” ucap Wempi.
Selain itu, Wempi juga menyampaikan pesan Bupati Waran untuk mempertanyakan bagaimana nasib penyuluh pertanian yang belum diangkat menjadi PNS meski telah mengabdi belasan bahkan puluhan tahun.
” Walaupun Bapak Bupati tidak bisa hadir tetapi beliau menitipka pesan untuk menanyakan nasib para penyuluh warisan yang artinya sudah tua pengabdiannya tapi sampai sekarang belum juga diangkat menjadi pegawai. Semoga kedatangan Kepala Badan PPSDMP bisa menjawab tentang ini, karena pada tahun 2018 kalau tidak salah saya pernah mendengar ada proses pengangkatan tenaga penyuluh tanpa seleksi” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan PPSDMP Kementan RI, Prof.Dr.Ir., Dedi Nursyamsi,M.Agr mengatakan Tanah Papua memiliki potensi alam yang luar biasa salah satunya juga di Kabupaten Mansel yang terkenal dengan varietas kakao unggulan.
Selain itu, potensi padi sawah juga bisa dikembangkan agar wilayah Mansel bisa menjadi swasembada pangan, namun sayang baik wilayah Manokwari maupun Mansel diketahui masih import beras dari luar Papua.
” kedatangan kami kesini adalah ingin meningkatkan peran penyuluh pertanian sehingga bisa mengembangkan potensi alam yang ada di kabupaten Mansel, khususnya pertanian padi sawah, kakao, maupun sektor perkebunan. Irigasi juga bagus dimana dalam setahun bisa 3 sampai 4 kali panen. Seharusnya Manokwari dan Mansel tidak perlu impor beras dari luar, hanya perlu meningkatkan produksi pasti bisa swasembada sendiri” terang Dedi.
Terkait nasib para penyuluh pertanian yang belum diangkat menjadi PNS, Dedi menjelaskan bahwa program pengangkatan Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) menjadi PNS bekerjasama dengan Kemenpan-RB melalui formasi PPPK masih bisa diusulkan daerah hingga bulan Juli mendatang.
Untuk itu dirinya meminta agar Dinas terkait segera mengirimkan datanya agar bisa didorong oleh Kementan. (AM)