MANOKWARI – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menggelar sosialisasi program beasiswa Indonesia emas daerah Provinsi Papua Barat.
Sosialisasi Beasiswa Indonesia emas di hadiri langsung oleh Bupati Manokwari, Wakil Bupati Teluk Bintuni, Wakil Bupati Teluk Bintuni, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kaimana, Kabid Sosial Kabupaten Pegunungan Arfak dan jajaran, di Sasana Karya, Jumat (5/7/2024)
Dewan Pembina APKASI, Sokhiatulo Laoli menyampaikan bahwa ini dilakukan terkait sosialisasi beasiswa Indonesia emas untuk kesejahteraan peningkatan SDM di Indonesia. Salah satu program Apkasi yaitu untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.
“Kenapa diberikan suatu program beasiswa melalui daerah yang ada di Indonesia, dimana saat ini masih tertinggal dengan negara lain di bidang pendidikan”, ujarnya.
Apkasi akan meningkatkan SDM dengan cara mengadakan kerjasama dengan 21 perguruan tinggi negeri di Indonesia yang berperan meningkatkan SDM di Indonesia.
“Pada 8 Agustus 2023, Apkasi membuat kerjasama melalui MOU antar 21 perguruan tinggi negeri dan asosiasi pemerintah di Indonesia”, jelasnya.
Ditambahkannya lagi, progam beasiswa ini terdiri dari dalam negeri dan luar negeri, dimana 2023 lalu sudah mulai kerja sama dengan negara Cina yang dibiayai oleh negara Cina itu sendiri.
“Sudah 50 orang mahasiswa yang dikirim ke Cina tahun 2023 dan tahun ini ada 225 diberi kuota untuk ke Cina, negara lain yang bertambah yaitu Turki dan Mesir”, katanya.
Bupati Manokwari Hermus Indou menuturkan, Apkasi memiliki peran penting dalam pembangunan daerah, menjadi wadah pimpinan daerah berdiskusi dan berkumpul untuk berdiskusi kepentingan daerah.
Untuk beasiswa Indonesia emas merupakan kesempatan dan inisiatif pemerintah Indonesia kepada masyarakat untuk meningkatkan pendidikan dan pengembangan SDM hingga ke luar negeri.
“Tantangan kita berkaitan peluang kerja yang ada di daerah dan pengangguran yang masih tinggi.Kita menyiapkan SDN yang produktif dalam melaksanakan tanggung jawab yang dipercayakan” tuturnya.
Tujuan program ini sangat baik dimana dapat meningkatkan akses perguruan tinggi dimana dari daerah ini dapat melanjutkan pendidikan tinggi hingga ke luar negeri.
Terdapat banyak hal yang mempengaruhi kesenjangan tersebut diantaranya kesempatan masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi yang belum sepenuhnya merata, adapun proses pendidikan ini merupakan manifestasi utama pembangunan dalam membekali keterampilan dasar SDM daerah untuk berkembang dan memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional.
“Marilah bersama kita bersinergi dalam mendukung program-program positif yang dapat memberikan kontribusi bagi percepatan pembangunan daerah”, pesan Hermus. (ACM_2)