MANOKWARI – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, menekankan pentingnya sinergi antar pihak dalam membangun komponen pendukung dan cadangan untuk memperkuat pertahanan negara di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Hal ini disampaikannya dalam acara silaturahmi bersama tokoh masyarakat, pimpinan media, FKPPI, dan Perbakin Papua Barat, Jumat (14/3/2025).
Pangdam menjelaskan bahwa Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara mengamanatkan pembentukan satuan komponen strategis di tingkat Kodam, termasuk komponen cadangan yang dilatih dengan berbagai keterampilan, salah satunya menembak.
“Kalau bicara undang-undang tersebut, di situ ada komponen utama, komponen pendukung, dan komponen cadangan. Komponen cadangan telah dibentuk undang-undangnya oleh Kementerian Pertahanan,” ujar Pangdam.
Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 15 ribu hingga 20 ribu personel komponen cadangan yang tersebar di seluruh provinsi. Namun, keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, Kodam XVIII/Kasuari diharapkan dapat bersinergi dengan berbagai pihak dan stakeholder guna membentuk kemampuan serta kesiapan komponen tersebut di masa mendatang.
Pangdam menilai bahwa semangat bela negara harus menjadi landasan utama dalam penguatan pertahanan. Ia menegaskan, pembentukan komponen pendukung dan cadangan tidak hanya tanggung jawab TNI, melainkan menjadi milik bersama.
“Niat untuk membela negara harus menjadi kekuatan kita bersama. Dengan acara seperti ini, diharapkan terjalin ikatan emosional dan komunikasi yang baik, sehingga kita bisa mewujudkan pertahanan negara yang solid,” tegasnya.
Selain itu, Pangdam juga menyoroti pentingnya membangun kesadaran masyarakat tentang peran aktif dalam mendukung upaya pertahanan. Melalui kerja sama lintas sektor, ia optimistis bahwa keterampilan dan kesiapan komponen pendukung dan cadangan dapat ditingkatkan secara bertahap, meskipun dengan keterbatasan anggaran yang ada.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan silaturahmi, para peserta turut mengikuti sesi latihan menembak bersama di lapangan tembak Kodam XVIII/Kasuari. Latihan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengasah kemampuan menembak, tetapi juga memperkuat kebersamaan serta mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat sipil.
Acara silaturahmi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan antara TNI dan masyarakat, sekaligus merumuskan strategi bersama dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan negara. Pangdam berharap, sinergi ini akan terus terjaga dan berkembang demi tercapainya tujuan bersama dalam membangun pertahanan negara yang tangguh. (ACM)