MANOKWARI – Pemerintah Kabupaten Manokwari menggelar Rapat Pengendalian Inflasi Daerah menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1446 H/2025 di Sasana Karya, Kantor Bupati Manokwari, Selasa (25/3/2025).
Bupati Manokwari, Hermus Indou dalam sambutannya menegaskan pentingnya pengendalian inflasi guna menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat, terutama menghadapi lonjakan permintaan jelang Idul Fitri. Ia menggarisbawahi bahwa inflasi yang terkendali berperan besar dalam menciptakan iklim ekonomi yang sehat, mendorong investasi, serta memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
“Di Kabupaten Manokwari, tantangan pengendalian inflasi cukup kompleks mengingat faktor geografis, keterbatasan infrastruktur distribusi, serta ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar daerah. Oleh karena itu, strategi yang diterapkan harus terarah, berbasis data, dan berorientasi pada solusi konkret,” ujar Hermus.
Dalam kesempatan itu, Hermus memaparkan lima strategi utama yang dirumuskan Pemkab Manokwari bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yaitu:
1. Memperkuat Ketersediaan dan Distribusi Pangan
• Meningkatkan produksi pangan lokal seperti beras, sayur-mayur, cabai, dan protein hewani.
• Memperbaiki infrastruktur logistik dan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil.
• Mengoptimalkan fungsi pasar induk dan pasar tradisional untuk menjaga keseimbangan harga.
2. Meningkatkan Efektivitas Operasi Pasar dan Stabilisasi Harga
• Melaksanakan operasi pasar secara rutin, khususnya menjelang HBKN dan musim paceklik.
• Menggalakkan Gerakan Pangan Murah agar masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
3. Memperkuat Kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Perbankan
• Mendorong peran UMKM dan koperasi dalam rantai distribusi pangan.
• Memanfaatkan skema pembiayaan untuk mendukung sektor pertanian dan perdagangan.
4. Meningkatkan Penggunaan Teknologi dan Digitalisasi
• Mengembangkan sistem pemantauan harga berbasis digital untuk memastikan transparansi informasi pasar.
• Mendorong adopsi teknologi pertanian guna meningkatkan produktivitas petani lokal.
5. Meningkatkan Peran dan Kesadaran Masyarakat
• Menggalakkan gerakan konsumsi pangan lokal guna mengurangi ketergantungan terhadap produk luar daerah.
• Memberikan edukasi tentang pola konsumsi bijak dan diversifikasi pangan.
Hermus menekankan bahwa pengendalian inflasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kerja bersama yang membutuhkan sinergi seluruh pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, perbankan, akademisi, hingga masyarakat.
“Dengan koordinasi yang baik dan komitmen bersama, saya yakin kita mampu menjaga stabilitas harga, melindungi daya beli masyarakat, serta menciptakan perekonomian yang lebih tangguh,” pungkasnya. (ACM_3)