MANOKWARI – Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menegaskan bahwa formasi tenaga honorer sebanyak 1.002 orang telah ditetapkan sebagai final. Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi bersama OPD, koordinator honorer, dan instansi terkait
Gubernur Papua Barat menjelaskan bahwa penetapan ini merupakan hasil perjuangan panjang, setelah beberapa kali mengalami keterlambatan dalam proses pemberkasan dan pengusulan formasi ke Kementerian PANRB. “Tanggal 1 Oktober 2025 adalah batas akhir. Jika lewat dari itu, maka formasi dinyatakan batal. Karena itu semua pihak harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Sebelumnya, pemerintah daerah diberi kesempatan untuk menyelesaikan proses pemberkasan pada 1 Juni 2024, namun terjadi keterlambatan hingga Agustus. Pemerintah pusat kemudian memberikan kelonggaran hingga Oktober 2025.
Dalam kesempatan itu, gubernur juga menekankan pentingnya koordinasi antar-OPD agar tidak ada hambatan yang dapat mengorbankan tenaga honorer. Semua pihak, termasuk koordinator honorer, diminta menandatangani pernyataan tanggung jawab atas kelanjutan formasi tersebut.
Selain membahas soal honorer, gubernur turut menyinggung upaya peningkatan lapangan kerja melalui kerja sama dengan TNI dan Polri. Sebanyak 1.000 putra-putri Papua telah difasilitasi untuk mengikuti pendidikan militer, sementara formasi khusus bagi calon anggota kepolisian juga tengah diupayakan.
Di luar isu kepegawaian, gubernur juga menyampaikan apresiasi atas prestasi Kampung Pau, Manokwari, yang ditetapkan sebagai kampung wisata terbaik tingkat nasional tahun 2024. Pemerintah Provinsi Papua Barat berkomitmen memberikan dukungan melalui pembangunan fasilitas komunikasi, homestay, dan pelatihan bahasa asing bagi masyarakat setempat.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap angka pengangguran dan kemiskinan di Papua Barat dapat ditekan, sekaligus membuka peluang baru bagi masyarakat di sektor pariwisata. (Marsel J. Katoar)