MANOKWARI – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif melalui sosialisasi penggunaan aplikasi data pelaku ekonomi kreatif bagi pelaku usaha ekonomi kreatif Provinsi Papua Barat tahun 2024, bertempat di salah satu hotel di Manokwari, Kamis (26/9/2024).
Kegiatan yang berlangsung 2 hari ini diikuti sebanyak 75 peserta dari sub sektor pelaku usaha ekonomi kreatif di Papua Barat.
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, Yakobus Basongan dalam sambutannya mengatakan dengan aplikasi data pihak ingin mendorong terciptanya produk ekonomi kreatif yang unggul dengan nilai yang ekonomis tinggi, tentunya harus didukung dengan prinsip managemen yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
Dengan penggunaan aplikasi data nantinya juga akan lebih mudah mengidentifikasi seluruh data sub sektor ekonomi kreatif dan lebih mudah mempromosikan potensi daerah khususnya sub sektor ekonomi kreatif.
“ Dengan aplikasi kita juga lebih mudah untuk koordinasi dan sinkronisasi program antara sesama OPD di tingkat Provinsi dan Kabupaten serta kordinasi antara kementerian dan lembaga pada sub sektor pariwisata,”
Identifikasi potensi ekonomi kreatif di di Papua Barat harus berbasis aplikasi data dengan melaksanakan koordinasi lintas sektor baik di Provinsi maupun Kabupaten serta perlu adanya stori teling produk atau usaha ekonomi kreatif didamlamnya adalah kegiatan branding, promoting, marketing dan managemen bisnis berbasis aplikasi data.
“Harapan kami setelah selesainya kegiatan ini akan lebih memahami penggunaan aplikasi data sebagai salah fungsi managaemen sub sektor ekonomi kreatif untuk menetapkan produk unggulan daerah sebagai ikon untuk mengenalkan potensi daerah” tambahnya.
Sementara Ketua Panitia, Martalita Ullo mengatakan salah upaya yang dilakukan untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif adalah dengan meluncurkan aplikasi data melalui usaha ekonomi kreatif. Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha untuk mempromosikan produk usaha dan jasa serta memudahkan pemerintah dalam melakukan pendataan dan pembinaan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi pelaku ekonomi kreatif di Papua Barat.
“ Tujuan kegiatan untuk memperkenalkan aplikasi data pelaku ekonomi kreatif sebagai alat bantu dalam mengelola dan mengembangkan produk usaha pelaku ekonomi kreatif di Papua Barat,” ucap Marta.
Pada kesempatan tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat menggandeng Bahari Informatika Komputer memperkenalkan aplikasi rumahekraf.id untuk melakukan pendataan langsung produk usaha ekonomi kreatif milik peserta yang dihadirkan, dengan cara membuat akun dan selanjutnya mengupload produk usaha masing-masing pelaku ekraf. (ACM)