Menu

Mode Gelap
Apresiasi Prestasi Fajar Faturrahman Bupati Manokwari Beri Bonus Rp 100 Juta Pulang Ke Manokwari, Top Score Sepakbola Sea Games 2023, Fajar Faturrahman Di Sambut Meriah Pemkab Manokwari Bertemu KPU Dan Bawaslu Bahas Anggaran Pilkada 2024 Diduga Mabuk, Seorang Pria Tabrak 2 Pengendara Motor Di Jalan Condronegoro Pemkab Manokwari MoU Dengan BPOM Luncurkan Inovasi Petik Sukun Digital

PAPUA BARAT · 22 Mar 2023 05:52 WIT

Peringati Hari Nyepi Umat Hindu Di Papua Barat Diajak Selalu Wujudkan Kedamaian


 Peringati Hari Nyepi Umat Hindu Di Papua Barat Diajak Selalu Wujudkan Kedamaian Perbesar

MANOKWARI – Hari Suci Nyepi adalah suatu cara bagi umat hindu untuk merayakan Tahun Baru Saka, dimana perayaannya berbeda dengan perayaan hari besar lainya, karena Hari Suci Nyepi tidak dirayakan dengan kemeriahan, pesta dan lain – lain, tetapi Hari Suci Nyepi diselenggarakan dengan suasana sepi dan gelap sesuai dengan makna yang terkandung didalamnya.

Hari Suci Nyepi juga bukan hanya sebatas hari tanpa cahaya yang bersumber dari api atau listrik, tetapi maknanya erat sekali berhubungan dengan upaya introspeksi diri, kontemplasi atau perenungan sebagai manusia demi kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

“Hari Suci Nyepi dirayakan untuk menyambut Tahun Baru Saka dan sekaligus dimaknai sebagai Hari untuk pengendalian diri,” ucap Kakanwil Kemenag Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor.

Ditahun ini, perayaan hari suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 mengusung thema, “Melalui Dharma Agama Dan Dharma Negara Kita Sukseskan Pesta Demokrasi Indonesia”. Dari thema itu, Dharma Agama adalah Umat Hindu dalam kehidupan beragama hendaknya dapat mentaati dan m pelaksanakan ajaran agama yang telah tertuang dalam Kitab Suci Agama Hindu.

Sedangkan Dharma Negara memiliki arti bahwa Umat Hindu sebagai warga Negara Indonesia wajib untuk menjaga, membela, menjunjung tinggi kehormatan negara dan mengisi kemerdekaan dengan selalu mengingat jasa para pahlawan.

“ Berdasarkan Tema Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 dan tahun 2023 masehi, maka umat Hindu hendaknya mampu menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga Negara Republik Indonesia yang disebut Dharma Negara dengan cara – cara baik, mengedepankan nilai – nilai luhur sesuai ajaran Agama Hindu,” sebutnya.

Tak hanya itu, Umat Hindu di Papua Barat juga diharapkan bisa mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, damai dan rukun menjelang Pesta Demokrasi Indonesia.

Kata Luksen, hal ini juga menjadi harapan dan kebijakan dari Kementerian Agama yang tertuang melalui Program kegiatan Kementerian Agama tentang Kegiatan Pembinaan Moderasi Beragama bagi Tokoh Agama, Tokoh pemuda, Tokoh Perempuan, Siswa dan Lembaga Pendidikan Agama dan Keagamaan serta program Pencangan tahun 2023 sebagai tahun Kerukunan Umat Beragama oleh Menteri Agama Republik Indonesia.

“Termasuk didalamnya komitmen bersama Kementerian Agama dengan Bawaslu dan KPU untuk Pelarangan rumah Ibadah sebagai tempat kegiatan kampanye dan Politik praktis,” tandas Luksen Jems Mayor. (Rls/ACM)

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Bupati Hermus: Sinergitas Terjalin Apik Antar Instansi Wujudkan Keamanan Di Manokwari

30 Mei 2023 - 10:44 WIT

Mansel Jadi Sasaran Latgab TNI TA. 2023, Kodam XVIII/Kasuari Siap Dukung Sepenuhnya

30 Mei 2023 - 07:38 WIT

Perkuat Silaturahmi, DPW KORNI Papua Barat Gelar Halal Bi Halal

27 Mei 2023 - 18:45 WIT

IWAPI Papua Barat Mou Dengan BPOM Manokwari, Jamin Keamanan Makanan Dan Mutu Obat Pelaku UMKM

20 Mei 2023 - 15:56 WIT

Lepas Petugas Haji Papua Barat, Ini Pesan Kakanwil Kemenag Luksen Jems Mayor

19 Mei 2023 - 15:30 WIT

Bank Papua Buka Kantor Kas RSU Provinsi, Dekatkan Layanan Kepada Masyarakat

19 Mei 2023 - 14:37 WIT

Trending di PAPUA BARAT